Senin, 21 Desember 2009

Kasih Allah tidak bersyarat

Suatu hari aku melihat Bapa sedang melamun di takhta-Nya.
Aku menghampiri- Nya dan pelan-pelan aku bertanya kepada-Nya,
“ Bapa, apa yang sedang Kau pikirkan ? “

Bapa menoleh ke arahku, dan Ia tersenyum, lalu Ia berkata dengan lembut,
“ Tidak Ada anak Ku. Aku hanya sedang memikirkan manusia. “
“ Manusia ? Ada apa dengan mereka ? “ tanyaku
“ Tahukah kau bahwa Aku sangat mengasihi manusia ? “ ujar-Nya,
“ Iya, aku tahu itu. Apa hubungannya Tuhan ? “
“ Aku mengasihi manusia sedemikian, sehingga Aku merelakan Anak-Ku terkasih, Yesus Kristus untuk turun ke bumi, menderita, dihina, dan akhirnya mati bagi mereka. “
“ Iya, itu adalah karya penebusan yang sangat indah. ”
“ Tapi…. “

ooh…, ada nada sedih di suara-Nya.

“ Tapi, mengapa manusia masih juga meragukan kasih-Ku ? “

Aku terdiam, aku tidak dapat menjawab pertanyaan-Nya, karena aku pun tidak tahu…
“ Hari ini, ada satu anak-Ku, dia menangisi dosanya, dia memohon pengampunanKu, Aku mengampuninya, Aku mengatakan bahwa Aku sudah tidak mengingat-ngingat lagi dosa yang ia buat, tapi….”
“ Tapi kenapa Tuhan ? “
“ Saat Aku berkata demikian, ia menggelengkan kepalanya, ia berkata, tidak akan ada pengampunan lagi atas dosa yang ia perbuat, ia sudah terlalu sering jatuh bangun dalam dosa, ia mengatakan bahwa ia membenci dirinya… ”

Aku diam, menantikan Tuhan.
“ Kenapa ia memandang hina dirinya ? Padahal dia adalah biji mata-Ku, kekasih hati-Ku. Darah Yesus sudah tercurah untuknya, Aku sudah mengampuninya, tapi ia tidak Percaya. Aku berkata Aku sudah melupakan semua dosanya, tapi ia berkata tidak mungkin. Mengapa ia memandang rendah pengorbanan Yesus di kayu salib ? “
“ Apa ? Memandang rendah pengorbanan Yesus di kayu salib ? “
Aku terkejut, adakah orang yang seperti itu ?
“ Bagaimana mungkin ia memandang rendah pengorbanan Yesus ? “
“ Darah Yesus tercurah di Kalvari untuk menebus dosa manusia, hukuman yang seharusnya ditimpakan kepada manusia sudah diambil alih oleh-Nya, sehingga manusia dapat memperoleh keselamatan di dalam Dia, tapi manusia merasa tidak yakin bahwa apa yang telah Dia lakukan sanggup menebus mereka dari maut, mereka tidak yakin dengan karya penebusan yang telah dilakukan oleh Yesus. “

Tanpa sadar, aku menangis, aku membayangkan, seandainya aku sudah memberikan hadiah yang terbaik yang bisa aku lakukan untuk orang yang aku kasihi, tapi ternyata hadiah itu dianggap rendah, diacuhkan dan dibuang begitu saja. Kira-kira, apakah masih tersisa kasih dalam hatiku untuk mengasihi orang itu ? Kalau itu aku, mungkin aku tidak akan mengasihi orang itu lagi.

“ Lalu Tuhan, apakah sekarang Engkau masih mengasihi manusia ? “
“ Ya, Aku sangat mengasihi manusia ! “
Aku terkejut ! Sedemikian dalamkah kasih Tuhan untuk manusia ?
“ Walaupun mereka seperti itu ? “ tanyaku
“ Ya, Aku rindu suatu hari mereka akan datang kepada-Ku dan mengatakan bahwa mereka mengasihi-Ku. “
Aku masih terheran-heran.

Siapakah manusia sehingga Tuhan, Sang Pencipta langit dan bumi begitu mengasihinya ?
Bukankah mereka hanyalah debu dan abu ?
Bukankah jika Tuhan mau, Tuhan bisa dengan mudah menghancurkan manusia dan membuat yang lebih baik ?
Aku rasa hal itu tidak sulit untuk Tuhan, bukankah Ia menciptakan langit dan bumi hanya dengan perkataan saja ?
Hal seperti ini sangat sulit untuk diterima, mengapa Tuhan sampai sedemikian dalam mengasihi manusia ?
Aku memberanikan diriku, aku bertanya lagi kepada Tuhan,
“ Tuhan, sungguhkan Engkau mengasihi manusia ? “

Tuhan tersenyum, dan Ia berkata,
“ Sangat, Aku sangat mengasihi manusia. Jika tidak, Aku tidak akan mengutus Anak-Ku Yesus untuk mati bagi mereka. Sekalipun mereka sekarang jauh dari-Ku, Aku sangat rindu mereka kembali kepada-Ku. Karena mereka adalah anak-anak-Ku terkasih. “

Mendengar jawaban Tuhan aku tersenyum.
Aku mengerti kenapa Tuhan tetap mengasihi manusia…., Tuhan memiliki kasih yang tidak bersyarat !

Tiba-tiba terdengar suara dari bumi. Suara yang perlahan dan terdengar sedih, tapi suara itu tetap menarik perhatian Tuhan.

“ Tuhan, aku tahu aku seringkali melukai hatiMu. Aku sering jatuh bangun dalam dosa. Aku kadang merasa benci dan jijik terhadap diriku sendiri, karena dosa-dosa yang aku perbuat. Tapi aku percaya, darah Yesus menebus aku seluruhnya dan sepenuhnya. Aku tahu aku adalah ciptaan baru sekarang. Aku percaya Tuhan mengasihi aku sebagaimana adanya aku. Ampuni aku Tuhan, aku benci dosa-dosaku. Aku ingin hidupku menyenangkanMu, aku mengasihiMu Tuhan. “

Saat doa itu diucapkan, aku melihat senyum di wajah Tuhan berubah menjadi tawa sukacita, Ia sangat bahagia, karena saat itu, ada satu anakNya yang terhilang kembali kepadaNya, dan ia berkata kepada para malaikat,

“ Bersukacita dan bergembiralah, karena anak-Ku ini telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapati kembali. “

Teman, aku tidak tahu dosa apa yang telah engkau perbuat, aku tidak tahu berapa lama engkau tinggal dalam dosa. Tapi satu hal yang aku tahu, Bapa di Surga sangat mengasihimu, dan tangan-Nya terbuka menunggumu pulang. Kembalilah, jangan biarkan Ia menunggu terlalu lama karena engkau tidak tahu apa yang akan terjadi esok. Yesus mengasihimu !

Minggu, 20 Desember 2009

Menikahi dia atau tidak?

Bagaimana saya tahu, jika saya harus menikah dengan pacar saya?

Memutuskan untuk menikahi seseorang adalah keputusan terbesar kedua yang kamu pernah ambil, setelah keputusan mengikut Kristus. Besarnya nilai mutlak dari keputusan menikah adalah mengejutkan! Kamu mengambil seseorang yang dengannya kamu akan menghabiskan sisa hidupmu selama lebih dari lima puluh tahun. Kamu memilih seseorang, yang dengannya kamu akan menjadi orang tua. Kamu memilih seseorang, yang akan mempengaruhi sebagian besar dari hudupmu. Jika kamu merasa sedikit berlebihan harapan dari keputusan ini, kamu sepenuhnya akan bersentuhan dengan kenyataan!

Bersyukurlah kamu mempunyai Gembala Yang Baik, yang akan memimpinmu. Ia mengenal dirimu lebih dari pada kamu menganal dirimu sendiri. Ia mengenal secara utuh orang yang menjadi pacarmu. Karena Tuhan mengetahui semuanya, kamu adalah orang yang tidak waras jika kamu tidak meminta pertolongan-Nya dalam keputusan yang penting ini!!!

Langkah pertama untuk mengenali bahwa pacarmu adalah orang yang Tuhan ingin kamu nikahi adalah kembali kepada Tuhan dan memohon kepada-Nya untuk memperlihatkan kehendak-Nya padamu. Datang kepada Tuhan dengan “satu lembar kertas kosong” dan biarkan Dia “menulis kisah cintamu.”

Ketika saya masih SMA, saya memiliki seorang konselor yang menjadi pembimbing saya, bernama Tuan Snadden. Saya membutuhkan tanda tangannya di bawah jadwal saya untuk mendaftar pelajaran yang saya ambil. Ia seharusnya memberikan saran dan memimpin saya. Saya pergi ke kantornya dan ia benar-benar tahu apa yang saya iniginkan. Saya tidak mau menerima masukan darinya dan hanya inigin ia memberikan tanda tangannya. Saya yakin, saya berada didaftar siswa yang sulit, yang mempengaruhinya untuk segera pension.

Terkadang kita bertingkah laku seperti itu kepada Tuhan. Kita tahu apa yang inginkan; kita hanya perlu meminta Tuhan masuk kedalamnya, benar? Tidak, kita harus mencari KEHENDAK TUHAN dan bersedia untuk mentaati apa yang Dia perlihatkan kepada kita. Kita tidak dapat datang kepada Tuhan dengan sikap “Perlihatkan kehendak-Mu, dan saya akan berpikir apakah saya mau mengikutinya atau tidak!” Kita berada di jalur yang benar ketika kita menginginkan kehendak Tuhan lebih dari kita menginginkan pacar kita.

Ketika anak perempuan saya, Meredith, berpacaran dengan seorang laki-laki muda bernama Randy, saya bertanya kepada anak saya apakah ia berpikir bahwa Randy mungkin adalah laki-laki yang akan ia nikahi suatu hari nanti.

Ia berkata, “Mam, seperti ini,” lalu ia membuka palmnya dan mengambil pena palmnya it. “Tangan saya terbuka untuk menerima Randy dari Tuhan, tetapi tangan saya terbuka untuk membiarkan Tuhan mengambil Tandy jauh dari saya.” Saya selalu mengingatkan demonstrasi visual yang ada di palmnya itu, itu benar-benar menggambarkan hatinya yang terbuka. Kepalan tangannya tidak mencengkram sekitar Tandy. Ia siap untuk menerima apa yang Tuhan berikan baginya, tetapi ia juga siap untuk melepas apa yang Tuhan tidak berikan baginya.

Akhirnya Meredith dan Randy menikah, dan saya sering berbagi percakapan saya dengan Meredith kepada orang yang mencari kehendak Tuhan untuk pernikahan. Mempikan dirimu dengan sebuah palm yang terbuka dan memandang ke surge, siap untuk menerima, tetapi siap juga untuk melepaskan.

Carilah kehendak Tuhan untuk kehidupan cintamu melalui doa. Perkuatlah keinginanmu untuk mengetahui kehendak-Nya dan mengikuti rencana-Nya. Mintalah Dia menjagamu dalam semua keputusan yang penting. “Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Dia akan meluruskan jalanmu!” (Amsal 3:5-6).

Mintalah Tuhan untuk memberikan lampumerah jika kamu dan pacarmu tidak akan menjadi pasangan pernikahan yang baik. Mintalah Dia untuk membuat kamu berhati-hati terhadap masalah atau ketidakmampuan yang akan membuat kamu berhenti membuat keputusan dengan konsekuensi yang besar. Mintalah Tuhan untuk memberikan lampu hijau kepadamu jika. Dia memimpin kalian berdua dan ingin kamu melangkah ke depan pada arah pernikahan.

Pertanyaan Kunci untuk Pasangan

Di bawah ini adalah pertanyaan-pertanyaan untuk ditanyakan kepada dirimu sendiri:

· Apakah akmu berbagi iman yang sama dan tingkat komitmen yang samau untuk iman itu? Dapatkah kamu memuji Tuhan bersama di gereja yang sama? Bagaimana kamu mengelola uangmu, ketika kamu masuk kedalam krisis dan banyak sekali pilihan hidup yang dapat mengeluarkan kamu dari imanmu? Pastikan kalian berdua berada di halaman yang sama dari kerohanian. 2 Korintus 6:14 akan menolong kita untuk mengerti bahwa orang percaya tidak menikah dengan orang yang tidak percaya. Kita harusnya tidak mencari bimbingan di area yang Tuhan katakana secara jelas kepada kita di Alkitab.

Jika kamu adalah seorang Kristen dan pacarmu bukan Kristen, Tuhan telah memberikan jawabannya kepadamu. Kamu tidak menikahi orang yang tidak berbagi di dalam iman kekristenanmu. Terkadang sulit untuk megukur kedewasaan rohani. Seorang mempunyai saat teduh secara teratur dan kehidupan doa yang mendalam, yang lain mempunyai hati yang besar untuk keadilan sosial dan membantu orang miskin. Seorang yang seperti terlihat berlawanan dengan Kristus, yang lain memiliki absensi yang baik pada jam pemahaman Alkitab dan ibadah gereja. Lihatlah pada jalan hidupmu! Apakah kalian tumbuh mendekat kepada Tuhan dan mencari untuk serupa dengan Yesus? Apakah kamu dekat dengan Tuhan sebagai hasil dari hubunganmu?

· Apakah Waktu bersama, memberimu kekuatan atau kekeringan? Setelah kamu menghabiskan beberapa jam bersama, apakah kamu merasa hidup dan utuh, atau kamu merasa habis dan kosong, seperti kamu inigin keluar ingin keluar dan mengisi kembali bateraimu?

· Apakah akademismu atau hasil pekerjaanmu menjadi lebih baik sebagai hasil dari hubungan ini? Bulan-bulan awal dari jatuh cinta dapat membuatmu menggerakan sendi-sendimu dan melempar hidupmu ke luar dari kitler, tetapi pada waktunya perhatikanlah, jika huunganmu menghabiskan begitu banyak waktu dan pekerjaan rumah/ sekolah atau pekerjaan merosot! Berada di suatu hubungan yang sehat harusnya mengeluarkan yang terbaik dari dirimu dan juga usaha kerasmu di luar hubungan itu!

· Apakah teman-teman dan anggota keluarga yang dapat dipercaya berpikir bahwa kamu cukup baik untuk pasanganmu dan sebaliknya? Sering kali orang yang mengenal kamu dengan baik dapat melihat ke dalam hidupmu dan melihat apa yang tidak kamu lihat. Dapatkan pendapat dari orang tuamu, pendeta, teman sekamar, dan teman-teman Kristenmu. Jika kamu tidak dapat berbicara dengan orang tuamu, carilah nasihat dari pasangan yang lebih tua darimu yang kamu kagumi.

· Apakah kamu bebas menjadi dirimu sendiri? Apakah kamu mencoba mengubah kepribadianmu menjadi seseorang yang bukan kamu? Jika pacarmu inigin kamu untuk diam dan selalu mengalah padahal kamu sebenarnya berpendirian keras dan terbuka, perhatikanlah itu! Kamu dapat menutupi dirimu, tetapi tidak untuk seumur hidupmu!

· Dapatkah kamu hidup bahagia dengan pacarmu, bahkan jika ia tidak berubah? Masuk ke dalam dunia pernikahan dengan rencana untuk mengubah pasanganmu sangatlah berbahaya! Semua orang pasti memiliki ketidaksempurnaan, tetapi apakah kamu dapat hidup degannya?

Ketika saya dan suami saya berpacaran, ia sering kali terlambat. Saya membelikan dia jam tangan yang sedikit membantu. Saya memutuskan bahwa kebiasaannya terlambat bukanlah masalah yang besar buat saya. Suami saya berharap saya sedikit lebih kuat dari tetakanan ketika kami bekerja melewati masalah, tetapi ia memutuskan bahwa ia dapat hidup dengan hal itu. Saya hidup dengan ketidaksempurnaannya dan ia hidup dengan ketidaksempurnaan saya.

· Apakah pasanganmu berkomitmen untuk pertumbuhanmu sebagai pribadi, professional, secara rohani, dan fisik? Apakah kamu bersedia bekorban untuk pengembangannya? Pernahkah ada panggilan untuk saling berkorban, menolong satu dengan yang lain menjadi seperti Kristus. Pastikan hal ini berjalan dua arah. Pengorbanan satu arah tidaklah baik!

· Apakah kamu pernah saling bertemu dengan orang tua dan keluarga besar pasanganmu? Lihat pada orang-orang ini dan pikirkanlah bahwa kamu mungkin akan menghabiskan 50% hari natalmu bersama mereka. Kamu tidak hanya menikah dengan pacarmu, kamu menikah dengan seluruh keluarganya jika salah satu dari kalian mempunyai orang tua yang sulit kalian berdua butuh untuk menghadapi tantangan itu bersama. Dapatkah kamu mulai dari hubungan dengan seorang saudara yang sulit? Apakah kamu merasa didukung oleh pasanganmu dalam menjalin hubungan dengan orang itu?

· Apakah mimpi hidupmu cocok degannya? Jika seorang laki-laki berencana untuk menjadi seorang petani kacang kedelai di perkebunan keluarga dan pacarnya ingin hidup di sebuah kota, mungkin mimpi hidup mereka tidak cocok. Jumlah anak yang ingin kamu miliki, jumlah tenaga yang ingin kamu berikan untuk kariermu, pentingnya uang. Dedikasihmu untuk pelanyanan dan area geografis dimana kamu ingin hidup, semua ini adalah susunan bentuk pilihan dari mimpi hidupmu.

· Dapatkah kalian berdua menyelesaikan konflik dengan baik? Apakah kalian saling mendengar pandangan masing-masing, mencoba mengerti dan mencari jalan tengah yang terbaik? Setiap pernikahan akan mempunyai konflik. Kemampuan untuk menyelesaikan konflik degan baik adalah faktor untuama dalam menentukan apakah pernikahan akan sampai seumur hidup. Pasangan yang mempunyai banyak pertengkaran yang tidak terselesaikan dan menyelesaikan kinflik degan cara yang salah berada dalam bahaya besar. Jika kamu punyai masalah

· Apakah kalian dapat saling jujur satu dengan yang lain? Adakah sesuatu yang kamu sembunyikan dari pasanganmu? Jika kamu menyimpan kebenaran karena kamu takut hal itu dapat membahayakan hubungan, ini adalah masalahnya! Jika pasanganmu berbohong kepada teman sekamarnya, orang tua, atau pemimpin rohani, maka akhirnya ia akan berbohong kepadamu. Pernikahan harus dibangun di atas kepercayaan. Sangat penting untuk menciptakan hubungan yang aman untuk bersikap jujur. Integritas berarti mempunyai keberanian untuk jujur!

· Apakah kamu saling percaya untuk saling setia, ketika kamu berpisah untuk sementara? Orang yang menikah sering kali menemukan diri mereka berada di kota yang berbeda, untuk perjalanan bisnis, kebutuhan medis yang dibutuhkan oleh orang tua yang sudah lanjut usia, dan lain sebagainya. Kamu perlu yakin bahwa kamu dan pasanganmu akan saling setia. Jika salah satu darimu tidak setia, mintalah bantuan dari pendeta atau konselor untuk membantumu masuk ke dalam inti masalah dan menyelesaikannya!

· Apakah kamu menikmati pertemanan yang sederhana, seperti pergi ke supermarket untuk beli sampo dan pasta gigi? Banyak waktu di dalam pernikahan yang akan dihabiskan dalam hal-hal yang umum dari kehidupan seperti berlari santai darpada melakukan dosa.

· Apakah kamu saling menghormati dan mengagumi? Perhatikan, saya tidak bilang cinta! Adalah mungkin untuk mencintai seseorang, tetapi tidak menghormati orang itu saling menghormati sangat dibutuhkan untuk pernikahan yang sehat!

· Apakah kamu dapat melihat ke luar sebgai pasangan, sama seperti melihat ke dalam? Yang saya maksud adalah apakah kamu dapat menerima orang lain dalam kesatuan kasihmu? Jika kamu merasa begitu eksklusif dengan pasanganmu, mulailah menjadi seperti pasangan biasa. Saya memikirkan tentang cinta yang saya dan suami saya miliki, seperti member pengaruh pada kamu agar juga mengundangn orang lain untuk berbagi kehangatan dan kebersamaan.

By : Midy Meier

Sabtu, 19 Desember 2009

Sex and Dating

Apakah Mungkin Menjadi Seorang Teman Setelah Putus?

Iya, tetapi … ketika mungkin menjadi seorang teman setelah putus, ada beberapa ranjau yang harus kamu hindari. Ketika kamu berada di dalam hubungan romantik dan mulai memberikan hatimu, putus adalah suatu hal yang sulit, itu menjadi lebih sulit jika hubungan itu tidak seimbang (seorang mencintai yang lain dengan cintah yang lebih, red). Jika salah seorang masih mencoba untuk bergantung pada hubungan dan yang lain mencoba untuk bebas, persahabatan akan sulit untuk dilakukan.

Perhatikan sekenario ini! Drew putus dengan Vanessa, tetapi Vanessa sepertinya tidak dapat melepaskan hal itu. Ia ingin tetap bersama untuk mendiskusikan tentang hubungannya. Drew tidak yakin apa lagi yang akan dikatakan, tetapi ia tunduk dengan harapan Vanessa untuk bertemu dan berbicara. Alasan Vanesa untuk menjadi teman terlihat masuk akal. Derew akan menjadi jerk yang sebenarnya ketika putus dengan Vanessa dan memilih untuk menjadi temannya.

Tetapi kelakuan Vanessa menghianati fakta bahwa ia melihat Drew lebih dari seorang teman. Vanessa tetap mengawasi apa yang Drew lakukan di akhir pekan dan siapa yang ada di dekatnya. Ia terus memberikan alasan kenapa mereka tetap butuh bersama: Vanessa datang ke Apartemen Drew, untuk mengembalikan sesuatu yang menjadi milik Drew. Melalui semua itu, Vanessa berharap bahwa waktu yang mereka habiskan bersama, akan menghidupkan kembali romantisme di antara mereka.

Drew menderita sindrom laki-laki yang baik, sehingga ia tidak dapat menemukan cara untuk menaruh batasan pada Vanesasa tanpa menyakitinya. Ia merasa cukup buruk tentang putus dengan Vanessa dan Drew merasa menghancurkan hatinya. Bagaimana ia dapat menolak dorongan Vanessa dengan menjadi teman? Ketika Drew bersikap baik kepada Vanessa, Vanessa menjadi berharap bahwa satu hari mereka akan bersama lagi.

MENGAKHIRI

Setelah putus, sangat penting untuk melakukan pemeriksaan dari sebuah hubungan dan dapatkan beberapa pengertian dari kenapa hubungan itu berakhir. Hal ini benar, terlebih lagi orang yang ditolak. Setelah putus, orang – orang selalu bertanya pertannyaan, “Apa yang selah dengan saya?” Dalam kemungkinan data yang benar, orang – orang coba untuk membaca pikiran, dan biasanya mereka keluar jalur.

“ Jika saya lebih kurus, ia akan tetap bersama saya.”

“jika saya lebih menyenangkan pada saat pesta, ia akan tetap menjadi pacar saya.”

Tujuan dari diskusi adalah untuk membantu dan menebus. Lebih mudah untuk mengakhiri sebuah hubungan, ketika kamu merasa apa yang salah atau bagaimana kalian menjadi tidak cocok. Kalian berdua harus menawarkan permintaan maaf , untuk setiap tindakan kamu menyakiti satu dengan yang lain. Penyembuhan akan lebih mudah ketika orang yang menyakitimu meminta pengampunanmu. Jangan habiskan waktu untuk saling menyalahkan! Cobalah untuk mendengar dan mengerti! Jelaskan segala sesuatu dari sudut pandangmu, tetapi jangan habiskan banyak energy untuk membela diri. Cukup katakana, “ Maafkan saya untuk setiap tindakan yang menyakitimu!”

Setelah putus, kamu ingin membuat mantan pasanganmu bebas tanpa hancur. Setelah mengatakan ini, akan datang waktu di mana kamu butuh melangkah maju dan tidak menyimpan diskusi tentang hubunganmu yang tidak akan pernah berakhir itu.

Drew harus dengan sungguh – sungguh dan penuh kasih membuat batasan dengan Vanessa. Ia butuh menjelaskan kepada Vanesa bahwa menjadi seorang teman adalah tidak masalah, tetapi Vanessa harus tidak menggunakan pertemanan sebagai usaha yang tersembunyi untuk menjalin kembali hubungan pacaran. Drew mungkin perlu berkata, “ Vanessa, kita telah putus. Saya akan lebih mudah bgai kita untuk melangkah maju jika kita tidak menghabiskan banyak waktu bersama-sama?”

Sindrom Pesan yang Campur Aduk

Ranjau lain yang perlu dihindari adalah sindrom pesan yang campur aduk. Bayangkan bahwa Andreas tidak ingin lagi berpacaran dengan Bonita, jadi ia putus dengan Bonita. Andreas memberitahu menghubungi Bonita atau ia mengirimkan Email pada Bonita di malam hari. Andreas ingin dukungan Bonita secara emosional, dan menjadi teman ketika ia melihat perempuan lain yang dapat ia ajak kencan. Bonita terus selalu siap untuk Andreas, dan ia berharap Andreas akan kembali padanya.

Bonita perlu menyadari bahwa putus adalah putus. Andreas tidak dapat menberi dukungan emosi kepada Bonita setiap hari, dan juga tidak dapat memiliki hubungan pertemanan yang intens ketika ia tidak bekomitmen kepada Bonita. Andreas mengirimkan pesan yang campur aduk. “Saya putus dengan kamu, tetapi saya masih ingin makan malam bersama beberapa kali dalam seminggu, berbicara atau mengirimkan pesan setiap malam, dan mendapatkan kamu setiap saat ketika hidup saya terpuruk.” Hal sederhana yang dapat Bonita lakukan adalah tidak selalu ada untuk Andreas. Ia mungkin harus berkata, “Andereas, kita telah putus. Saya piker akan lebih mudah bagi kita untuk melangkah maju jika kita tidak menghabiskan banyak waktu bersama-sama atau berkomunikasi dengan lama.” Ketika Andreas menjalani hidup tanpa Bonita, ia mungkin akan kehilangan Bonita dan menyadari bahwa ia mencintai Bonita dan ingin kembali bersama. Jika Andreas baik – baik saja hidup tanpa Bonita, hal ini baik untuk Bonita untuk belajar lebih cepat.

Kamu mungkin membutuhkan bantuan dari pihak ketiga untuk memperjelas harapan dan bermeditasi. Mempunyai teman, keterlibatan pendeta, atau pendeta kampus, dapat membantu menjaga dialog tetap membangun. Orang – orang ini dapat lebih obyektif dibandingkan dengan amu. Dan mungkin mantanmu akan lebih cenderung mendengarkan mereka.

Ranjau ketiga yang perlu dihindari adalah kembali terlibat secara seksual setelah putus. Begitu sering pasangan putus dan berusaha untuk pergi kearah yang berbeda, tetapi terkadang, pada beberapa malam mereka bersama, dan jatuh kembali pada keterlibatan fisik menreka yang dahulu. Mereka mulai sesuatu yang telah mereka tinggalkan, entah itu melakukan seks atau ciuman dengan penuh nafsu.

Keesokan harinya, salah satu dari mereka berdua berkata, “Apa arti dari semua itu?” Mereka mungkin merasa malu karena mereka bertingkah seperti sepasang kekasih ketika mereka telah menjadi teman. Salah satu dari mereka berpikir bahwa mungkin mereka akan kembali bersama, dan yang lain berpikir ini adalah kesalahan yang bodoh. Mengkonsumsi alcohol meningkatkan kemungkinan scenario ini. Putuskanlah dengan tetgas bahwa kamu tidak akan berhubungan secara fisik dengan mantan pacarmu, kecuali kamu membuat keputusan bersama untuk kembali berpacaran, terkecuali hubungan seksual – karenan hanya boleh dilakukan dalam pernikahan.

REFERENSI UNTUK MASA DEPAN

Cukup tentang ranjau. Ini ada dua saran posited. Yang pertama adalah, ketika kamu putus dan berbicara tentang hubungan, rencanakanlah strategi bagaimana kamu akan menaganinya ketika kalian saling bertemu di pesta. Orang – orang dapat hidaup dalam ketakutan untuk bertemu dengan mantan mereka secara tidak terduga. Sebuah pisau terus menuju pada isi perut, dan di situ terasa panic.

Berbicara tentang strategi bgaimana mengatai hal yang tidak dapat terelakan. Kamu mungkin ingin memutuskan bahwa siapa pun yang berinisiatif untuk putus akan dantang ke mantannya dan berkata hal yang sederhana seperti, “Hallo Vanessa, apa kabar?” Tukar kalimat – kalimat yang menyenangkan, lalu melangkah. Pertemuan yang singkat ini menghancurkan ketengangan dan menghilangkan kejanggalan. Rencana yang lain mungkin, yang datang belakangan bertanggung jawab untuk menyapa lebih dahulu. Apa pun rencana yang kamu gunakan, tidak masalah, hanya punyai sebuah rencana.

Hal ini tidak hanya menyelamatkan kamu dari drama saling sembunyi dari mantan kekasih, tetapi juga tempatkanlah teman mu pada kesenangan. Mereka sadar bahwa kamu telah putus, dan mereka menahan nafas serta menduga –duga apa yang akan berlangsung di antara kalian. Jaka kalian berdua mempunyai kesepakatan yang baik tentang drama dan ketegangan di situai sosial, salah satu dari kalian mungkin tidak dimasukan dalam daftar tamu dimasa mendatang.

Saran yang kedua adalah berhati –hatilah dengan perasaan seseorang yang nantingya akan menjadi pacarmu. Menjadikan mantan pacar sebagai teman, mungkin membuatmu merasa nyaman, tetapi tidak nyaman bagi pasanganmu saat itu atau untuk pasangan pernikahanmu jika kamu menikah.

Ketika kamu mulai berpacaran, seorang pacar butuh untuk merasa aman di dalam cintamu, mengetahui bahwa kamu tidak membawa obor api yan lama. Memperoleh kepercayaan mungkin melibatkan pendefinisian ulang dari persahabatan dengan mantan pacar. Mungkin kamu pernah menarik kembali keterlibatan emosionalmu dengan orang itu.

Jangan habiskan waktu hanya berdua dengan mantanmu, ketika kamu sedang berpacaran atau telah menikah. Jika kamu telah putus dengan seseorang dan hanya benar – benar sebatas teman, ia akan senang untuk bertemu kamu dan pasanganmu. Adalah sebuah bendra merah jika mantanmu tidak ingin menghabiskan waktu bersamamu dan pasanganmu. Saya melihat banyak contoh dimana seseorang ingin menyenangkan mantannya dan sangan focus dengan perassannya, tetapi dalam pelaksanaannya sangat membuat terluka dan menyakitkan perasaan pasangannya yang sekarang. Lebih baik mengecewakan mantanmu dari pada menghancurkan kepaercayaan dari pasanganmu sekarang!

Adalah mungkin menjadi teman setelah putus, tetapi itu sangat rumit!

By : Midy Meier

Senin, 30 November 2009

Musim Baru Telah Datang



Bangunlah manisku, jelitaku, marilah! Karena lihatlah, musim dingin telah lewat, hujan telah berhenti dan sudah lalu ..., perlihatkanlah wajahmu, perdengarkanlah suaramu! Sebab merdu suaramu dan elok wajahmu!”


Kidung Agung 2:10-14 Salam sejahtera dalam kasih Tuhan...

Tak terasa pada tanggal 19 September 2009 menurut penanggalan Ibrani, kita sudah memasuki tahun yang baru atau musim yang baru; dari tahun Samekh Teth (5769) menjadi tahun Ayin 5770).

Tahun yang baru - musim yang baru - lembaran yang baru – hati yang baru.

Firman-Nya: “Janganlah ingat-ingat hal-hal yang dahulu, dan janganlah perhatikan hal-hal yang dari zaman purbakala!
Lihat, Aku hendak membuat sesuatu yang baru, yang sekarang sudah tumbuh, belumkah kamu mengetahuinya? Ya, Aku hendak membuat jalan di padanggurun dan sungai-sungai di padang belantara. Yesaya 43:18-19
Suatu babak yang baru dalam kehidupan kita segera dimulai. Yang baru telah tiba, yang lama telah berlalu. Masa “mengandung 9 bulan” dan sakit bersalin untuk melahirkan itu telah selesai.


Kekasihku mulai berbicara kepadaku: “Bangunlah manisku, jelitaku, marilah!

Karena lihatlah, musim dingin telah lewat, hujan telah berhenti dan sudah lalu.

Di ladang telah nampak bunga-bunga, tibalah musim memangkas; bunyi tekukur terdengar di tanah kita. Pohon ara mulai berbuah, dan bunga pohon anggur semerbak baunya. Bangunlah, manisku, jelitaku, marilah!
Merpatiku di celah-celah batu, di persembunyian lereng-lereng gunung, perlihatkanlah wajahmu,

perdengarkanlah suaramu! Sebab merdu suaramu dan elok wajahmu!” Kidung Agung 2:10-14


Musim dingin dalam kehidupan kita telah lewat! Tuhan telah melakukan perkara besar dalam hidup kita. Apa yang selama ini menjadi pergumulan kita; yang kelihatannya mustahil, yang kelihatannya sangat sulit untuk diterobos, telah Tuhan lakukan bagi kita hari-hari ini.

“Yakub” telah berganti menjadi “Israel” (Kej. 32:22-32). Masa-masa yang sulit; malam yang dingin yang dipenuhi dengan kesendirian bergumul dengan Allah telah dilewati. Dan “Yakub-yakub” telah keluar sebagai lebih dari pemenang!
“Manusia lama” yaitu kedagingan, kesombongan dan keangkuhan telah diremukan dan mati. “Manusia baru” yaitu Manusia rohani telah muncul; yaitu orang-orang yang hidupnya tidak lagi bersandar pada kemampuannya sendiri, tetapi bersandar sepenuhnya pada Roh Kudus.


Saya percaya tahun ini dan seterusnya kita akan melihat dan menyaksikan pencurahan Roh Kudus secara besar-besaran. Akan bangkit orang-orang kudus yang berjalan dalam kepenuhan kuasa Roh Kudus. Akan bangkit “Petrus-petrus”, “Paulus-paulus” dan “Stefanus-stefanus” di akhir jaman, yaitu orang-orang yang penuh dengan Roh dan dengan iman (Kis. 6:5).

Akan bangkit Pasukan Allah yang tidak terbilang banyaknya, memenuhi semua sector dan lini kehidupan. Kita akan menyaksikan apa yang belum pernah terjadi sebelumnya, yang tidak akan kita percayai jika diceritakan.

“Lihatlah di antara bangsa-bangsa dan perhatikanlah, jadilah heran dan tercengang-cengang, sebab Aku melakukan suatu pekerjaan dalam zamanmu yang tidak akan kamu percayai, jika diceriterakan.” (Habakuk 1:5).

Kita akan menyaksikan Kuasa dan Kehadiran Roh Kudus dalam intensitas yang semakin dahsyat dinyatakan di atas muka bumi ini. Sebab waktunya sudah sangat dekat.

Gereja Tuhan akan penuh dengan kuasa Roh Kudus. Akan ada kelaparan dan kehausan, tapi bukan akan makan dan minuman. Gereja Tuhan tidak lagi dipusingkan soal makanan dan minuman dan soal-soal penghidupan.

“Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus.” (Roma 14:17).

Gereja Tuhan akan menjadi jawaban dan berdampak bagi lingkungan sekitarnya. Gereja Tuhan akan menjadi pembawa-pembawa Kerajaan Allah turun di bumi seperti di surga!


PENUAIAN BESAR SEGERA TERJADI, oleh karena itu pesan Tuhan bagi Mempelai-Nya; bagi gereja-Nya yang dikasihi-Nya:
“Bangunlah manisku, jelitaku, marilah! Di ladang telah nampak bunga-bunga, tibalah musim memangkas; bunyi tekukur terdengar di tanah kita. Pohon ara mulai berbuah, dan bunga pohon anggur semerbak baunya. Perlihatkanlah wajahmu, perdengarkanlah suaramu! Sebab merdu suaramu dan elok wajahmu!”